Cerita Seks dengan wanita- Cerita seks kali ini adalah pengalaman sex saya dengan ABG yang masih SMA bernama Lila. Setelah saya mengirimkan cerita saya, saya mendapat email dari Lila yang katanya tertarik dengan pengalaman sex saya dan kebetulan ia sedang berada di Bali dalam rangka liburan bersama keluarganya.
Kami janjian lewat email bertemu pada bulan November di sebuah rental internet. Tentu saja pembaca, saya yang menentukan lokasinya di rental internet itu, karena hari itu saya masih harus membalas beberapa email yang ingin berkenalan denganku dan mencari tahu tentang pariwisata yang ada di Bali.
Di hari Kamis, saya sudah stand by di rental itu, berdebar-debar juga rasanya saya menunggu Lila, seperti apa rupanya . “Selamat pagi, Om namanya Ardi kan?” “Ya, betul.. Ini Lila ya!” tanya saya kembali kepadanya. Di hadapan saya sekarang adalah seorang cewek ABG yang sangat cantik.
Saya perkirakan umurnya baru 17 tahun, tinggi 164 cm, berat 49 kg dan berkulit putih mulus khas china dengan rambut lurus sebahu, memakai baju hem ketat warna krem, celana jins hitam tiga perempat yang pas. Duduk di samping saya tampak mengintip CD-nya yang berwarna merah. Penis saya langsung jegang melihat cewek cantik ini. “Gimana kabarnya lila?” tanyaku membuka percakapan sambil mempersilakannya duduk.
“Baik Om, senang rasanya liburan ke Bali” “Oh ya? Udah kemana aja Lila?” “Ke pantai Kuta, “Terus Lila sekarang sama siapa?” “Sama Mama, Papa dan sepupu saya om, Lila tinggal di suatu Hotel”
Cerita seks dengan wanita
“Wah, asyik dong..” “So pasti, tapi lebih asyik lagi kalo diantar sama tour guide seperti Om Ardi” “Itu sich gampang Lil, yang penting ada komisinya lho” gurau saya. “Tenang saja Om, dijamin nggak nyesel dech nganterin Lila” Lila orangnya supel dengan senyumnya yang manis mirip artis China dan aroma tubuhnya yang sangat wangi.
‘K****L’ saya sudah nggak bisa diam nich. “Ceritanya Om Ardi itu asli kan?” “Tentu saja asli lo, dari pengalaman sex pribadi” “Enak dong”“Enak apanya Lil?” pancing saya mulai memepetkan tempat duduk. Ini baru kesempatan namanya, hehehe. Baca Juga:Cerita Seks Perselingkuhan Ibuku Dengan Brondong
Asik kan pembaca, bisa berduaan sama abang yang tentu saja masih seger-segernya.. “Gituannya lo..” jawabnya tersipu malu. “Emangnya Lila pernah gituan sama pacar?” “Ya.. Hampir pernah” “Hampir pernah gimana, nggak usah malu deh, ceritain dong Lila”
“Siapa tahu Om bisa bantu kan” ujarku sambil tangan kiri saya merangkul pundaknya. Wah, Lila tampaknya nggak marah nih saya pegang pundaknya, berarti ada lampu hijau ni. “Janji ya Om, gak bilang siapa-siapa” “Janji deh” saya menunjukkan tanda victory padanya.
“Gini Om, Reza pacar saya itu kalo udah nafsu cepat keluarnya, padahal Lila belum apa-apa” “Maksudnya..” tanyaku pura-pura pao'k padahal tahu maksudnya. “Iya, pas penisnya Reza nempel di anunya Lila, udah keluar duluan” “Oh gitu, itu istilah kedokterannya ejakulasi dini” “Terus ngatasinya gimana dong Om Ardi”
“Ya, Lila harus bisa foreplay dulu, maksudnya pemanasan gitu lah” “Ya itu udah Om, tapi Reza maunya terburu-buru dan lagian mainnya kasar sich” “Lila mau Om bantuin?” tanya saya yang sudah tidak lagi melihat isi layar monitor sejak tadi. “Maksudnya Om..?” “Ya.. Gimana caranya foreplay”
“Hus.. si Om ini ngaco, Lila kan pacarnya orang” “Bukannya ngaco, Lila ya tetap pacarnya Reza, Om kan cuma memberikan petunjuk” jawab saya sungguh-sungguh membujuknya agar mau foreplay dengan saya, habis potongan tubuhnya itu, alamak montok abis, mungkin rajin fitnes ya atau aerobic.
“Tapi.. kan Ada orang lho di sini Om, Lila kan malu” “Nggak ada orang di sini kok, sini Om Ardi pangku” rayuku sambil menarik pinggangnya untuk duduk di pangkuan saya menghadap monitor. “Om.. Jangan..” celetuknya ragu dan masih canggung.
Anda ingin Nonton Bokep Online Gratis
klik Sini : filembokep.net
“Udah.. Atasnya doang kok Lil, gimana?” tanya saya sambil membuka dua kancing atas hemnya hingga kelihatan BH itamnya, tangan kanan saya langsung masuk meremas kedua payudaranya. “Ja.. Ngan.. Om.. Geli..” “Gimana rasanya pengalaman sex ini Lil..” “En.. Ak.. Sst.. Mmh” Lila kelihatannya sudah agak terangsang dengan permainan tangan saya, ditambah lagi ciuman saya yang mendarat secara tiba-tiba pada lehernya.
Tangan kiri saya juga mulai aktif meremas payudaranya. Ciuman pada lehernya saya ubah menjadi menjilat, jadi kedua tangan meremas dan kadang-kadang memelintir kedua pentilnya itu yang makin lama semakin mengeras. “Mmmmmh.. Mmmmh..” gumaan Lila.
Beberapa menit kemudian.. “Udah.. Om.. Sst.. Udah..” tahan Lila sambil melepaskan saya dan merapikan bajunya. “Ada apa Lil, contoh foreplay belum abis lo” goda saya tersenyum. “Mmmmh.. Iya sih Om, cuman gak leluasa di sini” “Maunya Lila dimana?”
“Di tempat yang sepi orangnya gitu” Saya mau lihat tempat rental internet itu sudah mulai ramai kedatangan pengunjung, mungkin Lila agak terganggu juga konsentrasinya. “Gimana kalo di hotel aja Lil, di sana lebih tenang” usulku. “Iya deh om.... Tapi jangan dekat hotelku ya Om”, jawabnya sambil tangannya mengandeng saya mesra.
“Oke, nanti OM carin yang agak jauh dari hotel keluargamu” Dan kami pun check in di salah satu hotel yang agak jauh dari hotel lila, karena saya tahu Lila tidak mau ketahuan keluarganya, katanya ia bilang sama keluarganya mau ke rental internet selama 4 jam. Karena itu kami pergunakan pengalaman sex ini sebaik-baiknya.
“Waah, di sini baru tenang nih” kata Lila sambil memperhatikan hotel yang lumayan tenang karena tempatnya agak jauh dari kota. “Nah, sekarang gimana ni? Mau nerusin pengalaman sex foreplaynya gak?” “Mmmmh.. Gimana ya” Lila agak ragu kelihatannya.
Waah, anak ini harus dirangsang lagi supaya mau foreplay, soalnya si ‘penis’ sudah jegang. Kemudian saya membuka kaos atas saya dan celana panjang jins hingga tinggal CD saja, sengaja saya membuka baju menghadap ke Lila. “Wooow.. Apaan tuh Om, kok kembung begitu” kata Lila sambil menunjuk ke K****L saya.
Pengalaman seks dengan wanita SMU
“Lila mau lihat punya Om ya” Kutanggalkan semua celana dalam saya hingga saya bugil dan kelihatan penis yang jegang itu. “Wooow.. penis Om bengkok dikit ya..” terheran-heran Lila melihat bentuk penis saya. “Ini baru asli lo Lil, tanpa pembesaran” ujarku sambil mendekatinya.
Kemudian tangan saya aktif membuka hem kremnya dan celana jins hitam tiga perempatnya. Sekarang tampak jelas BH itamnya dan CD putihnya yang cantik, pemandangan yang indah. Saya gendong Lila dan menaruhnya dengan lembut di sofa, kemudian saya mencium dan menjilat bibirnya serta tangan saya meremas-remas payudaranya dan mencopot pengait BH-nya. “Om.. isep.. sssst.. susu.. nya.. Lila..” rengeknya meminta saya menghentikan ciuman dan beralih ke payudaranya, ciuman dan hisapan saya giatkan, kemudian puting itu saya gigit perlahan-lahan.
“Teeeerr.. uus.. Om.. sssst.. sst..” rintihnya sambil memindahkan kepala saya pada payudaranya. Tangan kiriku mengusap-ngusap payudara sebelah kiri dan tangan kanan saya masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap memeknya yang ditumbuhi bulu halus, kemudian saya masukkan jari keluar-masuk dengan lancar.
“Ouuuh.. Mmmmh.. Enak.. Oom.. Nah.. Gitu..” Saya turun lagi mencium perutnya yang putih bersih itu, turun lagi mencium CD-nya yang mulai basah itu. “Buka.. saaja.. Om.. Ceeepet.. Sssst” celotehnya yang sudah sangat bernafsu sekali sambil membuka CD-nya. Sekarang terlihat jelas sekali memeknya yang masih kencang dan saya jilat dengan pelan dan semakin ke dalam lidahnya saya menari-nari.
“Sssst.. Teerr.. Uus.. Ooom.. Mmmmh..” rintihnya tidak karuan sambil menjepit kepala saya. Beberapa menit saya permainkan memeknya dan paha bagian dalam Lila yang sudah sangat basah sekali. “Om.. Mmmmm.. Gantian.. Oom.. Sstss” “Gantian gimana Lil..” goda saya sambil telentang.
“Gantian Lila isep penisnya Om Ardi, tapi jangan keluar dulu ya om” “Gampang itu, nanti Om pakai kondom kok” “Mmh..” Lila tidak menjawab, soalnya sudah mulai menghisap penis saya, pertama-tama cuma masuk setengah tapi lama-kelamaan masuklah semua penis saya. “Teerr.. Uuus.. Lil.. Jilat..” perintah saya sambil memegang kepalanya dan mendorong pelan-pelang supaya penis saya masuk semua ke mulutnya.
Beberapa menit Lila melakukan oral sex, Lila ternyata menikmati pengalaman sex itu. “Uu.. Dah.. Lil.. Om.. Nggak tahan.. Nich” “Iya Om, Lila juga pengin ngerasain senggama gaya kuda sama penisnya Om yang bengkok itu hi.hi.hi.hi.” celotehnya tertawa sambil mengambil posisi menungging.
“Sabar ya Lil, Om pasang kondomnya dulu” Kemudian setelah saya pasang kondom, saya masukkan ke dalam lubang memeknya, tenyata meleset. “Aduuuh.. Oom.. Pelan-pelang.. Dong” rintihnya kesakitan. Memang memeknya Lila masih sempit kelihatannya dan posisi itu agak susah sih. “Lil tolong bantuin pegangin penis Om”
“Sini Lila bantuin masukin tapi pelan-pelan ya” Lila kemudian memegang penis saya dan mengarahkan ke memeknya dan saya dorong dengan pelan, pelan tapi pasti dan sslruuuuuup.. masuk seluruhnya dengan dorongan saya yang terakhir agak keras. “Aduuuuh Om sakit” “gak apa-apa kok Lil, udah masuk kok” “Sssst.. Om.. Gini rasanya ya.. Ssst..” “Gi.. Manaa.. Lil..”
“Ee.. Naak.. Sssst.. Agak cepetan dong Om.. ssSst” “Naaahh.. Sssst.. Gitu..” Genjotan demi genjotan saya giat melakukannya sambil tangan kiri memegang perutnya dan tangan kanan memegang payudaranya. Plok.. Plok.. Plok.. Demikian kira-kira bunyinya. Kira-kira beberapa menit saya ML dengan Lila dengan posisi doggy style. Dan semakin lama semakin cepat.
“Cee.. Pat.. Ssst.. Ssst.. Om.. Aaaah.. Lila mau keluar nih” rintihnya tertahan. “Saa.. maa.. aan.. Lil.. keluarnya.. sssst.. yess..” jawab saya sambil mempercepat sodokan penis saya. “Sssst.. Lil.. Daa.. Ssst.. Kel.. Uaaar.. Oom.. Aaaarrgh..” jerit Lila. Tiba-tiba tubuh Lila mengejang dan saya pun juga, akhirnya crooooot.. crooot.. crooot.. Keluar cairan putih dalam kondom saya, bersamaan dengan muncratnya cairan di memeknya Lila. Tubuh kami pun lemas menikmati sensasi yang luar biasa.
“Terimakasih ya Lil, rasanya gimana?” tanya saya sambil mengecup pipinya. “Enak kali Oom, baru kali ini Lila puas”. “Puas rasanya ke Bali, dapat plusnya lagi” katanya sambil ke kamar mandi dan beberapa menit sehabis mandi kemudian Lila sudah merapikan bajunya.
“Sampe besok ya, sehari lagi Lila pulang lo” “Okey, kapan melakukan pengalaman sex ini?” “Terserah Om aja deh, tapi jangan terlalu malam ya, nanti Papaku curiga lo om” “Gimana kalo jam 19.00 Om jemput?” “Oke deh, seperti biasa ya” Maksudnya seperti biasa adalah, Lila kujemput pakai mobil sewaan, tapi agak jauhan. Karena jika ketahuan bapaknya kan bisa kacau.
Pukul 19.00 Lila sudah berada dalam mobil bersama saya, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh, semakin cantik aja nih ABG, pikirku. “Kita kemana ni Om?” Ngapain ke sana?” tanyanya dengan heran. “Udah gak usah banyak tanya, nanti juga tahu” “Lila ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lo Om”
“Makanya itu, Om mau kasih hadiah buat Lila” “Waaah, terima kasih lo Om” jawabnya sambil mencium pipi saya dengan mesra. Saya pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu kan pembaca maksud saya, he.. he.. he… Setelah sampai di bandara tersebut, saya parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga kacanya hitam pekat.
Saya ajak Lila pindah ke tempat duduk belakang mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan. “Mana hadiahnya ni Om?” tanya Lila tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya. “Oom cuma mau kasih hadiah seperti kemaren” selidik saya menunggu tanggapannya.
Cerita seks dengan wanita SMU Yang Liar
“Maksud si Oom?” “Iya, seperti yang Oom ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Lila mau gak?” “Idih, itu sih maunya si ..” jawab Lila sambil tersipu. Bagi saya itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari Lila hingga tanpa menunggu jawaban dari Lila, saya langsung mencium bibirnya dan tangan saya sudah mendarat pada pahanya.
Saya elus-elus pahanya yang putih mulus dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk badannya. Lila juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama saya. dengan tergesa-gesa membuka celana saya sampai separuh dan melahap penis saya yang sudah kencang dari tadi.
“Teruuu.. Ss.. Lil..” perintah saya sambil membuka kaos dan BH merahnyanya itu. “Mmmmh.. Mmmmmnh..” celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan penis saya yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.
kalian Juga Bisa Download Film Bokep Gratis Tanpa Bayar
Disini Linknya: download.filembokep.net
“Uuud.. Aahh.. Lil.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Aaaarghh..” Tiba-tiba Lila melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan saya yang berjongkok dan Lila yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, Lila memakai CD merah juga.
“Ayo Ooom, jangan diliatin aja” “Ya..” jawab saya sambil mencium memeknya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tidak beraturan. “Udaaa.. Hh.. Oom.. Buka aja.. Ssst.. mmmmh..” katanya menyuruh saya membuka celana dalamnya.
Dengan dibantu Lila, saya membuka celana dalam beserta rok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. Memeknya yang di tumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat saya cium dan jilat pada bagian dalam memeknya. “Sst.. Aaaarggh.. Ennn.. Aaakk.. Om.. Nah gitu.. Sssst” “Jiiil.. At.. Ooom.. Bagian yang itu.. Ya.. Sssst..” pintanya pada saya yang membuatnya sangat terangsang.
Sambil menjilat seluruh bagian memeknya, tangan kanan saya masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir pentilnya yang sudah keras sekali. “Ayo.. Ooom.. Sssst.. Lila.. gak.. tahan.. Nih..” rintihnya memohon pada saya. Saya sudah mengerti maksudnya, Lila sudah sangat terangsang sekali ingin melepaskan hasratnya dengan segera.
Kemudian saya berganti posisi dengan Lila saya pangku berhadapan dengan saya sambil membuka penutup payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama. “Peeel.. Lan ya Ooom” kata Lila sambil menggesek-gesekkan bibir memeknya sebagai pemanasan dulu.
“Gimana Lil..?” “Udah Om, sekarang aja” ajak Lila sambil memegang penisku mengarahkannya pada lubang kemaluannya. saya juga sambil menyodoknya pelan-pelan, kemudian pada akhirnya slruup.. masuklah semua penis saya. “Aaaarrrg.. Ssst.. Mmh..” rintih Lila karena masuknya penis saya yang kemudian maju mundur dengan lembut.
Penis saya serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Lila yang masih sangat kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi saya dan tentunya juga Lila yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan meraih kenikmatannya sendiri.
“Ooom.. Sssst.. issaaap su.. sunya Lilaa.. Sssst.. Mmmmmmmh..” “Mmmmh.. Mmmh..” Sambil menyodok memeknya, saya menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya bergantian. Posisi itu menimbulkan bunyi yang saya tirukan kira-kira ceplok.. ceplok.. Beradunya penisku dalam memeknya disertai rintihan dan jeritan kecil dari Lila membuat saya ingin segera memuntahkan speerma putih yang sudah dari tadi saya tahan.
“Cee.. Peet.. Sst.. Ooom.. Lila.. Mau kelu.. Ar.. Sssssssstt.. aaaahh..” celotehnya meminta saya menyodoknya lebih cepat dan gerakan pinggulnya semakin cepat. “Ya.. Lil.. Ayo..” jawab saya dengan sodokan yang tidak kalah cepatnya dengan pinggulnya dan pada akhirnya muncratlah itu secara bersamaan croooooot.. crooot.. croot.. “Aaaaargh.. Aaahh..” jerit kecil Lila menyertai muncratnya sperma itu. “Aaaaaaahh..” kami berdua duduk dengan lemas dan puas dalam mobil.
“Terimakasih ya Lil” jawab saya sambil mencium keningnya. “Sama-sama Oom” jawab Lila sambil memeluk saya dengan erat. Pengalaman sex malam itu kami habiskan dengan makan malam dan sebelum pulang ke hotel, Lila meminta sekali lagi ‘pelajaran’ pada saya di pinggir pantai Bali yang berpasir putih dan dalam cahaya bulan yang bersinar terang tapi tidak di dalam mobil.
0 komentar:
Posting Komentar