Begitu tangan kiri saya mendarat di bokong perawat tersebut, saya terus meremas-remas dengan penuh nafsu birahi yang sudah membara. Sehinga saya tidak mempedulikan lagi orang yang ada di sekeliling saya, sampai-sampai pada saat perawat tersebut mengingatkan saya dengan suara yang lembut. Suara dari perawat tersebut mencoba untuk mengoda dan juga mempermainkan nafsu saya yang udah tidak tertahankan lagi.
"Jangan begitu.... ini kan masih pagi”, katanya dengan lembut. Saya makin bernafsu saja apalagi pada saat posisi perawat tersebut sedang membungkuk, sehingga membuat saya dengan bebas memandangi buah dadanya yang mempesona juga sungguh mengemaskan. Apalagi dengan dua kancing bajunya yang terlepas, atau ada kemungkinan sengaja ia buka.
Setelah perawat cantik tersebut merapikan selimut yang menutupi tubuh saya, ia meninggalkan kamar tampat saya tersiksa oleh nafsu yang sudah memuncak karena nggak bisa tersalurkan.
Setelah beberapa menit berlalu nafsu yang tinggi tersebut berhasil di reda, saya mulai sadar kembali dan merasa sangat malu dengan tingkah laku saya yang sangat memalukan tadi. Dan tentunya perawat cantik tersebut sangat tersinggung terhadap perlakuan saya yang tak patut itu terhadapnya.
Keesokan pagi saya berniat untuk meminta maaf kepada perawat yang cantik dan seksi itu, tapi ternyata perawat lain yang bertugas pada pagi tersebut. Karena ada perubahan jadwal, saya makin merasa sangat berdosa karena mungkin disebabkan oleh tingkah laku kurang ajar saya terhadap perawat cantik tersebut. Sehingga ia tak nyaman lagi menjalani tugasnya sebagai perawat di rumah sakit tersebut.
Cerita Seks Ngentot Dengan Perawat
Jam di dinding di kamar saya sudah menunjukkan pukul 22.00WIB, saya sangat bosan melihat TV dan saya matikan saja TVnya. Saya mulai memikirkan perawat cantik dan seksi itu, yang begitu menggoda dan sangat mengairahkan libido saya. Tanpa saya sadari penis saya makin mengeras saja dan secara naluri tangan saya menyusup ke dalam pakaian yang menempel di badan saya tersebut, pakaian tersebut sebenarnya sangat lah longgar.
Lalu tangan saya mulai meremas-remas penis saya, tiba-tiba saja ujung kepala penis saja terasa dielus-elus dengan lembut oleh orang lain dan. “eeeeemmm... Bisa saya bantu untuk membelai kepala kecil kamu ini?”, suara tersebut terdengar sangat lah lembut dan juga mengoda saja. Ternyata suara lembut tersebut datang dari bibir yang merah milik perawat cantik dan seksi itu, kedatangannya sangat lah tiba-tiba sehingga tak saya sadari kehadirannya.
Sebelum saya mengeluarkan kata-kata dari mulut saya, perawat cantik dan seksi tersebut menempelkan telunjuknya ke bibir saya. Sehingga saya tak mampu berkata apa-apa lagi selain telentang memandangi wanita cantik dan juga seksi itu, yang memakai baju perawat itu dengan kaki yang masih di semen dan juga menggantung.
Perawat cantik tersebut satu-persatu membuka kancing bajunya itu, lalu di biarkannya seragam itu turun terjatuh ke lantai. Payudaranya yang mempesona tersebut tampak samakin mengoda saja, apalagi setelah penutup payudaranya yang terlihat kecil di banding gumpalan daging mulus yang besar dan juga berisi. membuat tubuh saya semakin bergetar dengan nafsu yang tidak mampu saya kendalikan lagi.
“Kamu pasti sering memikirkan saya tentang tubuh saya ini, Sekarang kamu sudah bisa melihatnya dengan jelas bahkan kamu bisa memegang sekaligus merasakan tubuh saya yang seksi ini.” wanita tersebut semakin mendekat, hingga tangan saya mampu membelai dengan lembut kulit mulusnya itu.
Cerita Seks Ngentot Dengan Perawat Rumah Sakit
Perawat cantik yang tak berseragam tersebut mencium bibir saya dan saya pun tidak mau kalah, saya berusaha melumat bibir dan juga mempermainkan lidahnya itu. Setelah itu kemudian ia naik ke atas tubuh saya dengan posisi pantat di atas kepalaku dan kepalanya di atas selangkanganku, dengan lembut dia menyingkap kain yang menutup selangkangan saya. Jika kalian ingin membaca lebih banyak lagi cerita saya ngentot dengan suster klik disiniKarena saya tak memakai sempak sehingga dengan mudahnya perawat cantik tersebut menelanjangi selangkangan saya kemudian ia mengenggam dan juga meremas-remas hingga penis saya mengeras, lalu ia dengan sangat lembutnya menjilati kepala penis saya yang udah ngembang seperti ular kobra.
“ Mainin juga punya saya”, tegur perawat tersebut di sela-sela kesibukannya itu. Tanpa harus melakukan pikir panjang lagi, saya pun melepaskan CDnya yang berwana merah itu lalu saya singkap bulu jembutnya yang munutupi lubang vaginanya. Saya belai-belai dengan sangat lembut belahan bibir vaginanya itu, dan saya mulai memainkannya dengan lidah saya sangat terasa wangi khas dari wanita yang sangat nikmat.
“aaaaahhhhhh..... nikmatnya sekali.... ooooohhhhh..!” Perawat cantik tersebut mendesah keenakan. “ooouuuuuh...... uuuuuuh......!” saya rasakan begitu nikmat serangan yang ia berikan, dengan penuh semangat saya menjulurkan lidah saya ke dalam belahan bibir vaginanya yang menggoda itu.
Lalu setelah lubang vaginanya nya mulai mengeluarkan cairan kenikmatan, saya gigit dengan lembut klitoris di lubang
vaginannya, “ooouuuuhhhhhhh..... aaaaaa....... aaarrgggghhhh...... pintar juga kamu ya aaaaah....” Desah perawat cantik tersebut di tengah nafsu birahi yang membara. Setelah cukup lama saya memainkanvaginanya, kemudian ia turun lalu mengambil sesuatu dari saku seragamnya yang ada di lantai.
Lalu perawat canti dan seksi itu kembali mendekat, ia menyobek bungkusan yang di ambil di lantai tadi dan ternyata bungkusan itu adalah sebuah kondom. Setelah itu ia memakaikan kondom tersebut ke penis saya yang sudah sangat keras dan juga membengkak.
Ngentot Dengan Perawat Rumah Sakit yang seksi
Lalu ia segera menggambil posisi di atas selangkangan saya, lalu ia berusaha memasukkan batang penis saya ke lubang memeknya. Begitu kepala penis saya udah di posisi yang tepat, ia menghempaskan bokongnya ke bawah sampai ke seluruh batang penis saya tenggelam ke dalam lubang vaginanya.
Dengan sangat lembutnya ia mengangkat bokongnya, kemudian menghempaskannya kembali, gerakan tersebut terus ia lakukan dengan mulutnya tidak henti-hentinya mengeluarkan desahan dan juga terlihat oleh saya kedua bukit kembarnya yang montok itu ikut bergoyang mengikuti irama naik juga turun begitu indahnya. Saya berusaha meraih payudaranya itu, kemudian saya meremas-remasnya sambil saya mainkan pentil susunya dengan jari-jari saya.
Desahan yang saling bersautan terdengar makin meningkatkan birahi kami, hingga saya rasakan tubuh perawat tersebut menegang. Kemudian saya rasakan cairan hangat itu menyembur di batang penis saya yang berada di dalam lubang vaginanya dengan cara dibarengi desahan yang cukup panjang.
Nggak lama kemudian saya merasakan hormon saya mengumpul pada satu tempat lalu tanpa dapat saya bendung lagi, penis saya menyemburkan cairan yang sangat hangat. Sampailah kami pada puncak kenikmatan yang kami dambakan sebelumnya.
“eemmmmm.... boleh juga penisnya kamu ya”, terlihat dari raut wajah perawat tersebut penuh dengan kepuasan. Setelah ia kembali mengenakan seragamnya tanpa sempat mengenakan CDnya itu, ia langsung saja keluar dari ruangan dan meninggalkan CD nya yang berwarna merah yang masih saya genggam dan juga batang penis saya masih terbungkus dengan kondom dengan isi sperma di ujungnya. Saya sendiri merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih tertinggal dalam diri saya.
0 komentar:
Posting Komentar