CeritaBokep757 Kumpulan Cerita Dewasa Dewasa Nafsu Birahi Bokep Terbaru Pemerkosaan ABG Ngentot Tante Girang Toket Gede Remaja Bispak Kimcil

Jumat, 18 Agustus 2017

Cerita Seks Janda Tanpa Anak

Cerita Seks Janda- Tidak terasaa Sudah belasan tahun aku praktek di kawasan kumuh ibu kota jakarta, tepatnya di daerah Pelabuhan Rakyat di Jakarta utara. Pasienku yah... bisa dibilang banyak lah, tetapi rata-rata dari kelas menengah ke bawah.

Jadi sekalipun sudah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien yang lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, mungkin karena aku benar-benar ingin memberi kebahagiaan untuk pasanganku, jika aku memilikinya nanti dan dalam pikiranku, kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai jika kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan juga rumahku besar.

Tetapi aku tidak sedikitpun mengeluh akan dengan keadaanku seperti ini. Aku tidak berharap membanding-bandingkan keadaanku pada Dr. Sudibyo yang ahli dalam bedah, atau Dr. Hermanto yang spesialis kandungan, meskipun mereka dulu saat masih sama-sama kuliah di faqultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi Test.

Mereka ialah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran namanya saja, juga kekayaan yang terlihat dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dan juga lain-lain.



Dengan pekerjaanku melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, tentu saja aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik. Tetapi, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.

Sampai pada Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya sesudah aku menutup praktek pada sekitar 22.00wib malam. Ternyata sakitnya itu sebenarnya tidaklah parah jika ditinjau dari sudut pandang kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah saja, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam-malam, si ibu tersebut dapat sedikit dilegakan.

Cerita Seks Janda

Ketika aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai itu jebol, dan banjir kiriman menerjang desanya, sehingga mobil kijang ku kotak bututku terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sekejap saja. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas yang lebih tinggi, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada satu kamar kecil satu-satunya tempat anak perempuan si ibu tersebut tinggal.

Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai airnya surut. Di kamar yang sempit tersebut, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalem sinar remang-remang, terlihat manis sekali, maklum lah, umurnya ku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa untuk saat ini, sepertinya semua perabotan dapur sudah terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu suaranya.
“Oh, tidak apa-apa kok”, sahutku. Dan untuk menghabiskan waktu, lalu aku banyak bertanya padanya, yang ternyata namanya Anju pratiwi.

Anda ingin Nonton Bokep Online Gratis
klik Sini : filembokep.net

Ternyata Si Anju Pratiwi ini adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 3 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, Si Anju Pratiwi ini sekarang bekerja di pabrik konveksi pakaian anak-anak, tetapi perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Sehingga ia pun terkena PHK oleh perusahaannya.

Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, dan aku lihat Si Anju Pratiwi mulai ngantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar, aku terpaksa duduk di samping Si Anju Pratiwi yang mulai merebahkan dirinya.

Terlihat rambut Si Anju yang panjang terurai di atas bantal. Dadanya yang membusung terlihat bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Si Anju berbalik belahan bajunya sedikit tersingkap, sehingga dapat kulihat payudaranya yang begitu montok dengan belahan yang sangat dalem. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan payudaranya yang terlihat sangat menantang itu. Aku mencoba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Anju tetap lelap dalam tidurnya.

Pikiranku terus menerawang, teringat aku mempunyai payudara montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, pada saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek.

Tapi ternyata hanya nikmat di pandang saja, karena permainan seksnya jauh dari harapanku. Saat itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap saja keras dan mengacung sesudah ‘selesai’ bergumul dengannya. Maklum lah, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, sudah seminggu berlalu kejadian itu, dan aku masih memendam gairah di antara selangkanganku ini.

Cerita Seks Janda Tanpa Anak

Aku mencoba meraba-raba payudara Anju yang begitu menantang, ternyata ia tidak memakai BH. Teraba puting susunya yang mungil itu. dan ketika aku mencoba untuk melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Anju terbangun.

Aku pun dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Anju tetap saja tertidur. Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan sedikit menegang lagi, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Anju yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas-remas payudaranya Anju yang montok itu.

Terasa Anju bergerak di bawah himpitanku itu, dan terlihat ia terbangun, tetapi aku segera menyambar bibirnya itu, agar ia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya itu, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Anju yang semula sedikit tegang, sekarang mulai rileks, dan sedikitnya ia menikmati juga permainan bibir dan juga lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua payudaranya itu.

Setalah aku yakin Anju tidak akan berteriak, lalu aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menggangkat roknya agar tanganku bisa meraba kulit pahanya. Ternyata Anju sangat bekerja sama, ia gerakkan pantatnya sehingga dengan mudahnya aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, saat itu kilat di luar membuat sekilas terlihat pangkal paha Anju yang mulus, dengan rambut kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya tersebut.

Lalu kujulurkan lidahku, rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Anju sudah mulai mengeras tanpa ku sadari, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Anju sedikit menggerakkan pantatnya, pasti ia menahan gejolak birahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku ini.

Anju membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Sedikitnya Anju mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit disebabkan kemaluanku yang makin membesar dan juga semakin menegang.

Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Anju melepaskan celana panjang dan juga sempak ku sekaligus, sehingga kini kami sudah mulai bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar yang sempit, sedangkan ibunya masih nyenyak tidur di atas tempat tidur.

Mata Anju terlihat sedikit melotot saat ia memandangi ke arah bawah perutku, yang penuh dengan ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan penisku yang sudah membesar penuh dan dalam keadaan yang tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan terlihat merah berkilat.

kalian Juga Bisa Download Film Bokep Gratis Tanpa Bayar
Disini Linknya: download.filembokep.net

Kutarik kepala Anju agar mendekat ke kemaluanku ini, dan kusodorkan kepala penisku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Anju tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum penisku dengan lembutnya.

Tangan kanannya pun mulai mengelus gagang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah penisku. Aku memajukan pantatku dan penisku makin dalam memasuki mulut Anju.

Kedua tanganku sibuk meremas-remas payudaranya, lalu pantatnya dan juga memeknya. Aku mainkan jariku di clitoris Anju, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Anju mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan penisku dari kuluman bibir Anju, dan kudorong Anju hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terurai di atas bantal. Anju mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku dengan mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada dan menekan kedua payudaranya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan pantatku lagi, dan terasa kepala penisku menyentuh rambut kemaluan Anju, lalu aku geserkan sedikit ke bawah dan kini terasa kepala penisku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh lubang memeknya.

Cerita Seks Janda Tanpa Anak Yang Nikmat

Kemudian ku dorongkan saja gagang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Anju. Terasa sangat seret majunya, karena Anju sudah menjanda 3 tahun, dan sedikitnya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai pada akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Anju.

Ternyata penisku cukup besar dan panjang untuk Anju, tapi ini hanya sebentar saja, karena terasa Anju mulai sedikit menggerakkan pantatnya sehingga aku dapat mendorong batang penisku sampai habis, menghujam ke dalam lubang kemaluan Anju.

Aku membiarkan batang penisku di dalam lubang memeknya Anju sekitar 30 detik, baru sesudah itu aku mulai menariknya lagi perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. 

Gerakan pantatku ternyata membangkitkan birahi Anju yang juga menimpa dengan gerakan pantatnya maju dan juga mundur, kadangkala ke arah kiri dan juga ke arah kanan dan sesekali bergerak memutar-mutar, yang membuat kepala dan gagang kemaluanku terasa di remas-remas oleh lubang memek Anju yang semakin membasah. 

Tidak terasa, Anju terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpa dengan hawa nafsu yang semakin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Anju, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan pantatku dan mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, tetapi ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat dahsyat.

Sekitar 50 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Anju, aku hujamkan seluruh batang penisku sedalam dalamnya, kutekan dasar kemaluan Anju dan seketika kemudian, terasa kepala penisku menggangguk-angguk di dalam kesempitan lubang memeknya Anju dan memancarkan air spermaku yang sudah tak tertahan lebih dari satu minggu yang lalu.

Terasa badan Anju melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas nenennya yang montok. Batang penisku mulai melemas, tapi masih cukup besar, dan kubiarkan tergolek di dalam jepitan lubang memeknya. Terasa ada cairan hangat yang mengalir membasahi pangkal pahaku ini. Sambil aku memeluk tubuh Anju yang berkeringat, aku pun membisikkan ke telinganya,

“Anju Pratiwi, terima kasih…”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels