Waktu itu saya bekerja sebagai kru produksi. Pekerjaannya sangat sederhana yaitu merekam lagu, membuat iklan radio, dan mempersiapkan segala hal yang sifatnya off-air. Pemilik radio itu namanya Bapak Subakti! Dia mempunyai istri yang sangat cantik. Saya biasa menyebutnya dengan Ibu Melisa.
Ibu Melisa tingginya kira-kira 172cm, bahkan lebih tinggi dari suaminya. Ibu Melisa bekerja di sebuah perusahaan swasta di Medan. Sejak pertama kali bekerja di radio itu, aku udah jatuh cinta ama Ibu Melisa untuk pertama kalinya.
Ibu Melisa ini sangat cantik, mungkin sensual. Tinggi kira-kira 170cm, Payudaranya tidak besar, sama sekali tidak besar. Tapi justru payudaranya yang kecil itu yang membuatku sangat penasaran. Aku selalu terobsesi dengan payudara yang kecil!hihihii..
Suatu ketika ibu Melisa menyuruh aku ke rumahnya untuk memperbaiki komputernya yang rusak.Sesampai di dalam rumah aku tidak menemukan siapa pun. Dimana Mbak Melisa, pikirku. Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah.
Kosong juga. Wah, di mana nih. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap ketemu dengan sang idola. Kalo udah pada tidur ya aku pulang aja. Sampai aku dikejuntukan oleh sepasang tangan yang melingkar dipinggangku dari belakang. “malam ini temenin Mbak ya”, terdengar bisikan di telingaku.
Tanpa basa-basi aku segera memutar tubuhku dan di depanku telah berdiri Mbak Melisa dengan paras yang sangat cantik. Wajah Mbak Melisa persis di depanku. Hidungku nyaris bersentuhan dengan hidung Mbak Melisa. Terasa hangat di wajahku ketika Mbak Melisa menghembuskan nafas. Aku benar-benar dibuat terpesona. Mbak Melisa sudah berganti pakaian dengan kimono warna putih.
Cerita Seks Ngentot Dengan Istri Bosku
Matanya sayu menatapku. Entah keberanian dari mana yang mendorong wajahku sehingga bibirku mengecup lembut bibir Mbak Melisa. Tidak ada perlawanan dari Mbak Melisa. Bibirku terus bermain di bibir Mbak Melisa beberapa lama.
Kurasakan tangan Mbak Melisa membuka lembut kemejaku. Aku mencoba melingkarkan tanganku di punggung Mbak Melisa. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Lidahku mulai menerobos masuk ke dalam mulut Mbak Melisa. Bibir Mbak Melisa lembut sekali, wangi dan itu membuatku semakin bernapsu. PokerVoVo Situs Poker Terbaik
Lidahku semakin liar bermain. Kuciumi lagi bibirnya, hidungnya, matanya, keningnya, pipinya, dagunya. Dan semuanya terasa lembut. Napas Mbak Melisa semakin memburu. Tanganku bergerak ke bawah mencari-cari tali kimono. Setelah ketemu, kubuka talinya dengan lembut. Ketika berhasil kulepaskan, kimono tersebut merosot jatuh ke lantai, Kumundurkan tubuhku dan nampaklah pemandangan yang sangat indah yang sering kubayangkan selama ini.
Mbak sudah tidak memakai BH dan CD. Payudara yang selama ini hanya ada dalam imajinasiku kini terpampang jelas di hadapanku. Tampak puting yang kecil berwarna coklat dan merah muda pada ujungnya. Bener-bener sesuai ama selera dan harapaku. Payudaranya kecil, mungkin ukuran 34 a. Tapi aku suka banget ama yang segitu.
“Wendi Kenapa berhenti?”, ucapnya lirih seraya matanya yang sayu memandangku. Tanpa pikir panjang kuhampiri Mbak Melisa dan berlutut di depannya. Aku membungkuk dan mencium lembut jari kaki sebelah kirinya sementara tangan kananku membelai lembut betis kanan Mbak Melisa. Yang kudengar saat itu hanya lenguhan nikmat dari Mbak Melisa.
Kudongakkan kepalaku menatap Mbak Melisa. Mbak Melisa hanya menatapku sayu dengan nafas yang memburu. Kuarahkan perhatianku lagi ke bawah. Kuciumi lagi kaki kiri dan kanan berganti sementara tanganku mengusap lembut betisnya. Mbak Melisa terus mendesis sampai suatu saat Mbak Melisa hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya.
Cerita Seks Ngentot Dengan Istri Bosku
Aku bangkit dan kusandarkan tubuh Mbak Melisa di tembok dapur dengan posisi tubuh berdiri. Aku berlutut lagi dan kini yang menjadi sasaranku adalah pahanya. Kuciumi pelan paha kanan Mbak Melisa. Tangan kanan Mbak Melisa mencengkeram tembok. Kuciumi terus mulai dari atas lutut sampai mendekati pangkal pahanya.
Tercium aroma yang membuatku semakin mabuk asmara ketika menciumi sekitar pangkal paha. Mbak Melisa berusaha mengatupkan pahanya tapi aku menahannya dengan kedua tangan supaya tetap terbuka. Ciumanku pindah ke paha yang kiri sementara tangan kananku bergerak ke atas ke wilayah perut dan mengusap pelan dengan ujung jariku. Mbak Melisa semakin mendesis tidak karuan.
“Aaaaaaaaaaah…..oooouuuuuhhhhh...... Wendi… Ssssshh….... sssssh… oooooooooohhhh........”
Ciumanku terus naik mendekati pangkal pahanya. Dengan gerakan sedikit menyentak kurenggangkan lagi paha Mbak Melisa.
Ouuuggghhh…..... oooooooocchhh..... aaaaaaaaahhhhh...... Mbak Melisa melenguh panjang menerima perlakuanku yang tiba-tiba. Kupandangi sejenak gundukan di depanku. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi.
Sambil tetap memegangi kedua lutut Mbak Melisa, kujulurkan hidungku menyapu jembutnya. Tubuh Mbak Melisa bergetar menerima sapuan hidungku. Tampak samar belahan daging dan kucoba menjilat pelan membelah hutan jembut yang lebat itu.
“Ouuuuhh…... Wendi..…”, tangannya meraih rambuntuku dan menjambak pelan. Lidahku terus menjilat mencari-cari daging nikmat. Kurasakan ada cairan menempel dilidahku. Gurih terasa di muluntuku. Muluntuku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Melisa.
“oooooooh….... Sssssshh….... Sssssshh…..... Wendi… enak banget ooooo…”, desah Mbak Melisa. Desahan itu membuatku semakin ganas. Kontolku sudah tegang dari tadi tapi aku ingin bermain dengan Mbak Melisa. Hisapanku di memek Mbak Melisa semakin liar. Sementara Mbak Melisa meliuk-liuk menerima serangan di memeknya.
“Wendi...... Kamu kok pinter banget sih…”, kata Mbak Melisa manja. Aku hanya tersenyum aja mendengarnya.
Ngentot Dengan Istri Bosku Saat Didalam Rumanhnya
Perlahan ciumanku naik ke perut Mbak Melisa. Tidak lama di situ aku berniat untuk langsung menyerbu payudara Mbak Melisa. Aku segera bangkit. Kupandangi sejenak payudara Mbak Melisa yang sedari tadi belum kusentuh sama sekali. Lalu kupandangi wajah Mbak Melisa, titik-titik keringat bermunculan di keningnya.
Kumajukan wajahku ke arah payudara Mbak Melisa, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Sampai di payudara yang sebelah kiri kukecup pelan putingnya. Mbak Melisa mendongakkan wajahnya menerima sensasi kecil di putingnya. Kukulum puting payudara kiri Mbak Melisa. Terasa hangat di dalam muluntuku. Mbak mulai mendesis lagi.
“terusin ooooooo…ooohh.......aaahhhh.......uuuuuuhhhh.......... terusin”,
Aku semakin gencar mengulum puting payudara Mbak Melisa. Sesekali kusedot dengan keras.
“Oooooooouuuuuuuuuhh.!” Mbak Melisa berteriak kecil.
Aku melirik ke payudara yang sebelah kanan. Segera kuarahkan bibirku ke puting kanan. Perlakuanku beda kali ini. Aku menyerbu payudara kanan Mbak Melisa dengan sangat liar sementara tangan kananku memegang dengan kuat payudara yang kiri.
Menerima perlakuanku yang berubah drastis, Mbak Melisa berteriak keras dengan menggoyangkan kepalanya kiri kanan. Keliaranku itu bertahan selama 8 menitan sementara kontolku sengaja kugesek-gesekkan ke memek Mbak Melisa.
Mbak Melisa terus menerus meracau. Tidak jelas apa yang diucapkan. Aku sudah tidak tahan lagi. Segera kubalik tubuh Mbak Melisa kupaksa untuk menungging. Mbak Melisa menahan tubuhnya dengan tangan di tembok.
Kuarahkan kontolku ke memek Mbak Melisa. Pelan aku coba menerobos liang memek Mbak Melisa. Agak susah juga mencari posisi lubang vagini Mbak Melisa. Setelah beberapa saat akhirnya kontolku sudah berada dalam jepitan memek Mbak Melisa.
“Mbak…” aku menahan sebentar kontolku. Mbak Melisa melenguh panjang.
“oooouuuuuhh.....…sssss..…oooooooooo…...”
aku segera menarik kontolku pelan sampai tersisa kepalanya dalam memeknya. Lalu kutusuk lagi dengan gerakan cepat. Mbak Melisa lagi-lagi melenguh panjang. Kulakukan berulang kali sampai 17 menit. Tanpa berganti posisi aku percepat gerakanku. Tanganku kubiarkan bebas menggantung. Kontolku terus kupacu di dalam memek Mbak Melisa.
Ngentot Dengan Istri Bosku Saat Didapur
Sampai suatu ketika tubuh Mbak Melisa mengejang hebat dan Mbak Melisa melolong hebat merasakan orgasme pertamanya. Tubuh Mbak Melisa bergetar beberapa saat. Aku harus menahan tubuhnya karena seperti mau terjatuh ke lantai. Sebenarnya aku juga sudah hampir sampai tapi sekuat tenaga aku bertahan. Aku tidak mau permainan ini cepat selesai.
Kudiamkan sebentar kontolku di dalam memek Mbak Melisa dan membiarkan Mbak Melisa mengatur napasnya, menikmati orgasmenya.
Beberapa saat kemudian, aku melanjuntukan lagi serbuanku ke memek Mbak Melisa.
“Oooooh…...uuuuhh..…ooohhhh.h…...uuuuuh”, suara Mbak Melisa keenakan.
“Enak banget”, tambahnya lagi. Tangan kirinya meraih tangan kiriku dan meletakkannya di payudaranya. Sensasi di dua wilayah sensitifnya membuatnya buk Melisa ga semakin ga karuan. Sodokanku di memeknya kupercepat sementara tanganku semakin kuat di payudaranya. Akhirnya, aku mengeluarkan senjataku yang terakhir.
Tangan kananku yang bebas kuarahkan ke lubang anusnya. Kuludahi anusnya dan kuusap keras bagian anus Mbak Melisa. Sekarang 3 bagian sensitifnya habis aku garap. Mbak Melisa semakin menikmati permainanku. Kepalanya terayun-ayun menambah keseksiannya. Badannya terus terguncang-guncang menerima sodokan kontolku. Aku pun mulai kacau merasakan sensasi di kontolku.
“Mbak, enak banget Mbak”, kataku?
“heeh...…ooooohhh.....…uuuhhhh..... terusin. Aaaaaahh…....”
Jariku mencoba menerobos ke liang anus Mbak Melisa. Aku tidak berani terlalu dalam. Takut menyakiti Mbak Melisa. Kontolku terus menghunjam di memek Mbak Melisa. Sampai akhirnya aku merasakan gelombang sangat kuat yang siap menerobos keluar dari kontolku.
“Mbak…... Aku dah mo keluar Mbak… eeeeeeMhhh…....”
iiiyyaaaa ko….... mbak juga… aaayooo oooooooohhhhh….....”
Kupercepat gerakanku. Kontolku terus menerobos memek sampai akau tidak kuat lagi menahan gejolakku. klik disini jika kalian ingin membaca cerita yang lainnya.
Crrrrooooooot...…crrrrrrooooot…........crrroooooooot… Aaaah…... Aaaaaah… Aaaaah…...uuhhh....
Gerakan kontolku kuhentikan di dalam memek Mbak Melisa. Dan tubuh Mbak Melisa pun bergetar sangat hebat. Tangan kirinya mencengkeram tangan kiriku yang bermain di payudaranya dengan sangat kuat.
Ngentot Dengan Istri Bosku Yang Cantik
“Ooooouuuuuhhhh.....…ooooohhhhhhhhhh”, teriaknya memenuhi ruangan dapur.
Kujatuhkan kepalaku ke punggung Mbak Melisa. Kutarik kontolku pelan-pelan, dan kuhunjamkan lagi ke dalam memek Mbak Melisa tapi dengan gerakan yang sangat pelan. kedua tanganku memegang lembut payudara Mbak Melisa. Nikmat banget. Sumpah nikmat banget. Kuciumi pelan punggung Mbak Melisa sementara Mbak Melisa ga tahan menerima orgasmenya.
Setelah beberapa saat, aku tetap membiarkan kontolku bertahan di dalam memek Mbak Melisa. Lalu, pelan-pelan kutarik kontolku. Mbak Melisa melenguh merasakan gesekan pelan di memeknya.
“Mbak… Nikmat banget. Mbak cantik sekali”, bisikku pelan.
“Wendi… Kamu hebat. Hhh…mbak nggak ngira kamu mau ama mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai.
Aku tersenyum aja mendengarnya.
“Kapan-kapan, kalo mbak pengen, Wendi mau ya nemenin Mbak lagi?”
“Mmmmm… Siap Mbak! Apapun buat Mbak!”, jawabku sambil tersenyum manis.
this is the fisrt my sex story with Tante Melisa, istri bosku. Setelah hari itu, selama empat hari aku nemenin Mbak Melisa tiap malam. Ga jadi nyesel deh, Pak Subakti banyak ijinnya. Ijin terus aja Pak bakti… Setiap bosku keluar kota aku selalu menemani Mbak Melisa dan memberinya kepuasan. Demikian juga Mbak Melisa memberiku pengalaman, dan sensasi sex luar biasa kepadaku! @ pak Subakti sorry ya bos saya sudah mengentot istri sexy anda!hihihihii………
0 komentar:
Posting Komentar