CeritaBokep757 Kumpulan Cerita Dewasa Dewasa Nafsu Birahi Bokep Terbaru Pemerkosaan ABG Ngentot Tante Girang Toket Gede Remaja Bispak Kimcil

Minggu, 01 Oktober 2017

Cerita Seks Ngentot Dengan Pacar di Hotel

Cerita Bokep757 - Cerita Seks Ngentot Dengan Pacar di Hotel - Nama saya linda , umur saya 22 tahun. Saya adalah seorang mahasiswi di perguruan tinggi di Jakarta. Saat ini saya udah berada di tingkat akhir dan dalam masa penyelesaian skripsi aja. Sebelum saya memulai cerita indah saya, saya mendeskripsikan diri saya.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pacar di Hotel


Tinggi saya 165 cm dengan berat 47 kg, Rambut saya panjang sepinggul Kulit saya putih juga bersih. Dengan bibir mungil dan seksi, Payudara saya tak terlalu besar dengan ukuran 33 B.

Pada bulan kemarin, ada seorang pria berumur 26 tahun meminta saya menjadi pacarnya. Permintaannya itu tak mungkin saya tolak, karena ia adalah sosok yang selalu saya impi-impikan. Ia seperti pangeran bagi saya, Badannya yang lumayan tinggi dan juga atletis selalu membuat saya terpana.

Namanya adalah Rudi, ia kekasih pertama saya. Rudi udah bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, Rudi orangnya juga sangat romantis. Ia selalu bisa membawa saya melayang tinggi, ribuan rayuan maut yang mungkin terdengar gombal bagai puisi di telinga saya sejauh ini hubungan kami berdua masih biasa aja.


Beberapa kali kami berdua berciuman dengan lembut pada saat di dalam mobilnya atau saat berada di tempat yang sunyi. Namun lebih dari hal itu kami belum pernah melakukannya, tapi terkadang menginginkan yang lebih dari berciuman dan membayangkannya aja sering membuat saya masturbasi.

Tepatnya tiga bulan hari jadian kami, Rudi dan saya ingin merayakan hari tersebut. Setelah melakukan diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami putuskan berlibur ke puncak.

Hari yang saya tunggu datang juga, Rudi berjanji akan menjemput saya pukul 08.00 WIB. Dari kemarin rasanya saya tak bisa tidur karena jantung saya berdebar-debar menantinya, untuk hari yang begitu istimewa ini. Saya juga memilih pakaian yang sangat istimewa, saya mengenakan kaos ketat berwarna putih dan celana jeans rambut panjang saya ini hanya saja jepit saja.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pacar di Hotel


Karena takut nanti basah saat bermain-mian di dekat air terjun, akhirnya saya membawa sepasang baju ganti dan juga sekaligus baju dalam. Nggak lama kemudia Rudi pun datang dengan mobil Mercedez Benz putihnya,  Rudi yang selalu tampil menawan di mata saya. Padahal ia hanya memakai kaos hitam polos aja dan celana jeans pendek.

“Udah siap berangkat kamu, Lin...?” saya hanya mengangguk lalu segera masuk ke dalam mobilnya itu. Perjalanannya pun tak memakan waktu lama karena jalanan masih sepi, Sekitar 1 jam kemudian kami pun sampai di tempat wisata, namun ternyata pintu masuk ke area wisata itu masih ditutup.

“Masih tutup tempatnya, yank.... Kami pun jalan dulu aja ke tempat lain, gimana ya?” tanya saya
“Coba kita lebih ke atas lagi, siapa tau ada pemandangan yang cukup bagus.”

Rudi segera menjalankan mobilnya itu, nggak begitu banyak pemandangan yang menarik. Di sekeliling terlihat sepi, Rudi lalu memarkir mobilnya.

“Kita tunggu di sini saja ya Beb, Sambil ngemil roti coklat yang saya beli. Sayank belum sarapan, kan?”
“iya ni mas.. linda juga sangat lapar”

Sembari makan roti, Rudi dan saya berbincang-bincang mengenai tempat yang akan kami kunjungi itu. Tiba-tiba saja....

“iiiihhh linda sayank, sudah besar kenapa makannya belepotan gitu sih kayak anak kecil aja.” katanya sambil tertawa kecil. Saya jadi malu dan mengambil tisu, belum lagi saya membersihkan mulut saya. Rudi tiba-tiba mendekat, mari biar bersi'i.” saya tak berpikir macam-macam.

Namun Rudi tak mengambil tisu dari tangan saya, ia malah mendekatkan bibirnya dan menjilat semua coklat di sekeliling bibir saya. aaaah... udara segar pagi yang dingin membuat jantung saya berdebar cukup kencang.

“tu.. udah bersihkan.” kata Rudi sambil tersenyum manja. Namun wajahnya masih dekat, hanya sekitar 2cm di hadapan saya. Saya berterima kasih dengan suara sedikit lembut.

Cerita Seks Ngentot Dengan Pacar di Hotel

Rudi hanya tersenyum saja kemudian dengan lembutnya, tangan kanannya membelai pipi saya. mendongakkan dagu saya, Bisa saya lihat matanya yang hitam memandangi saya. Membuat saya makin bergetar aja, saya benar-benar berusaha mengatur nafas saya seketika ciuman Rudi mendarat di bibir saya.

Saya pun membalas ciumannya itu saya lingkarkan kedua tangan saya di lehernya Rudi. Saya rasakan tangan kanan kiri membelai rambut saya dan tangan kanannya membelai lengan saya, tak berapa lama saya rasakan ciuman kami sudah berbeda kami merasakan ada gairah di sana. Sekali-kali Rudi menggigit bibir saya dan membuat saya mendesah keenakan, “aaahhhh.....” refleks saya memperat pelukan saya meminta yang lebih.

Namun Rudi justru mengakhirinya ciuman itu, “AKU CINTA KAMU SAYANK” kemudian mengecup bibir saya dengan buru-buru dan melepaskan pelukannya. Saya hanya tersenyum dan menjawab, “Aku JUGA Beeb”. dalam lubuk hati saya benar-benar meresa malu, karena mendesah tadi. Mungkin saja kalau saya tak mendesah tadi, ciuman tersebut akan berlanjut lebih lagi. aduuuhh... bodohnya diriku ini, Rudi kemudian menjalankan mobilnya menuju tempat wisata itu.

Kami bermain wahana di tempat wisata itu dari pagi hingga malam menjelang magrib, nggak terasa udah pukul 18.30 WIB. Sebelum pulang. Kami makan malam di salah satu restoran sederhana, selesai makan saya melihat jam tangan saya udah menunjukkan pukul 21.00WIB.

“aduh beb....! udah jam segini beb, Kos linda sudah tutup lah ni. linda lupa pesan maw pulang agak malam, gimana ini ya beb?”

“aaduuh.... gimana ya beb? kan gak mungkin juga kamu tidur di kos Rudi kan sayank.”
“iiih jadi gimana ni dong beb??”
“Sudah jangan cemas gitu, kita cari jalan keluarnya sama-sama sambil jalan aja ya.”

Dalam perjalanan saya benar-benar sangat bingung, di mana saya tidur malam ini?

“Sayank, kita tidur di penginapan aja gimana ya. Di daerah sini kan banyak sekali penginapan, Gimana sayank?”
“Iya sudah deh beeb.... dari pada linda tidur di luarkan”

Ngentot Dengan Pacar di Hotel Saat Pulang Dari Tempat Wisata


Nggak lama kemudiaan Rudi berhenti di sebuah penginapan kecil dengan harga yang lumayan, namun ternyata kamarnya udah penuh karena ini adalah hari liburan dan banyak sekali yang menginap. Sampai di penginapan yang keempat, akhirnya ada juga kamar yang kosong namun hanya satu.

Karena udah hampir pukul 22.00 kami pun memutuskan untuk mengambil kamar itu, sampai di dalam kamar Rudi langsung saja berbaring di atas kasur yang ukurannya itu bisa dibilang cukup besar. Saya karena merasa badan lengket-lengket, saya langsung saja masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi. Di dalam hati merasa dongkol juga.

Kalau tau nginap satu kamar gini, saya akan bawa baju dalam saya yang seksi. Terus pakai baju yang seksi juga, soalnya saya hanya bawa tank top sama celana jeans panjang saja.

Hilang udah harapan saya untuk bisa merasakan keindahan bersama Rudi, setelah selesai mandi. Saya segera keluar kamar mandi, nampaknya Rudi udah tertidur. Sedih juga melihaat ia udah tidur, saya pun naik ke atas kasur dan membuat ia terbangun lagi.

“Sudah selesai mandi ya Beb....”
“Iya ni.. sayank ga mandi??”
“nggak bawa baju ganti sama handuk ni”
“Di dalam kamar mandi ada handuk kok, Pakai baju itu lagi saja mas”

Karena Rudi mungkin merasa gerah, jadi ia pun mengikuti saran saya tadi. Gantian saya yang merasa ngantuk, segera saya tarik selimut saja dan memejamkan mata saya tanpa berpikir apa-apa lagi. Hanya beberapa menit saat saya tertidur, saya merasakan ada sentuhan dingin di pipi saya dan ciuman di kening saya.

Saat saya membuka mata saya, terlihat Rudi setengah telanjang. Hanya ada sehelai handuk saja yang membalut bagian bawahnya itu, badannya yang atletis itu terlihat begitu jelas dan juga penampilannya membuat saya menahan nafas saya.

“Nggak kedinginan ya beb, gak pakai baju gitu. Hanya pakai handuk aja,” ucap saya dengan senyum penuh birahi.

Ngentot Dengan Pacar yang masih perawan di Hotel


Nggak ada jawaban dari Rudi, dengan lembutnya dan cepat di rengkulnya kepala saya dan kami pun berciuman. Bukan ciuman yang lembut seperti biasa yang kami lakukan, tapi dengan ciuman penuh gairah. Lidah kami saling bermain-main dan saling menghisap. “eeeemmmm....eeemmm”

Saya lingkarkan tangan saya di punggungnya itu, saya elus-elus punggungnya. Tangan kanan saya lalu membelai dadanya yang atletis memainkan puting susu yang kecil itu.

Gerakan saya ternyata merangsang nafsu Rudi, di peluknya saya dengan erat. Saya merasakan badannya tepat menindih saya, Rudi mengalihkan ciumannya itu ke telinga saya, “ooouuh....”

Tangannya menjelajahi badan saya, menyentuh kedua bukit kembar saya. Di elus-elusnya dengan sangat lembut dan membuat saya mendesah tak henti-hentinya.

“oooooooh.....aaaahhhh....iyaah..... beb....oooohh...” badan saya sedikit menggeliat karena kegelian. Bisa saya rasakan saya mulai basah karena tindakannya tadi, Tangannya Rudi kemudian masuk ke dalam tank top yang saya kenakan dan menjelajahi punggung saya.

Seakan-akan mengerti apa yang akan dicari Rudi, saya miringkan sedikit badan saya dan saya lumat bibirnya itu dengan penuh nafsu birahi. Rudi pun membalasnya dengan penuh nafsu dan juga tidak ada 2 detik kait kutang saya lepas,  saya merasakan tangan Rudi langsung kembali ke badan saya dan mmbelai-belai langsung kedua payudara saya.

“oouuuuuuuh........aaaaaaaahhh....”
“Sayank.... tank topnya dilepas aja ya” katanya dengan nafas yang tersengal-sengal karena penuh dengan birahi. Tanpa ada kata persetujuan dari saya, dilepaslah tank top dan juga kutang saya. Bagian atas saya udah tak berbusana lagi, ferdy pun langsung menikmati kedua payudara saya. Di remas-remasnya payudara saya membuat saya menglinjang-nglinjang dan mendesah. Baca Juga pengalaman Seks pribadi Rudi saat SMP

“oooooh......aaaauuuhhhhh......iyaahh...iyaa... beb... uuuuhhh” desahan dari mulut saya tampaknya membuat Rudi makin bernafsu saja. Ia kemudian mengulum dan juga mengisap-isap pentil susu saya, “oouuuuuuhh......aaaaaaaahhh........eeeeemmmm...iyaaahhh..” saya mendesah-mendesah, menglinjang-nglinjang sebagai reaksi dari setiap tindakannya itu.

Tangan kanan Rudi membelai perut saya dan tangan kiri rudi meremas bokong, saya dan mulutnya yang masih sibuk menikmati payudara saya yang mendesah. Saya rasakan tangan kanan rudi cukup kesulitan membuka celana jeans panjang saya.

Enaknya Ngentot Dengan Pacar Yang Masih Perawan


Saya naikkan pinggul saya dan juga kedua tangan saya berusaha membukan kaitan celana jeans dengan susah, akhrinya terlepas juga jelana saya. Tangan kanan Rudi tanpa membuang waktu lagi langsung saja menyusup ke dalam CD saya, mengelus-elus vagina saya yang udah basah sajak tadi. “oooooooouuuuuuuhh....... beb....oooouuuuuh....terusin beb...eeeeemmmmm”

Saya merasakan Rudi menekan klitoris saya, “ooooooohh.......” membuat saya makin mendesah saja dan menglijang. Apalagi dengan Rudi yang masih mengisap-isao pentil susu saya, nggak lama kemudian saya rasakan seluruh badan saya terasa kencang. vagina saya mengalami kontraksi dan saya menggeliat dengan hebat, “oooooooouuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhh............" dengan memegang pinggiran tempat tidur menyambut orgasme pertama saya.

Rudi tampaknya sangat puas dapat membuat saya merasakan orgasme itu, belum selesai saya mengatur nafas saya. Rudi berada di antara kedua paha saya, dijilatinya kedua payudara saya. Turun ke bawah dan menjilati kedua perut saya. Membuat saya merasakan geli dan penuh nikmat, “uuuuuuuuuuh........beb.....” Seakan-akan tau apa yang saya inginkan, kedua tangan Rudi melepas CD saya.

Terlihat vagina saya yang memerah dengan sedikit rambut halus di sekitarnya itu, Rudi kemudian memainkan lidahnya di vagina saya. Rudi menjilati dan mengulum vagina saya, membuat saya terus menggelinjang-nglinjang hebat dan  saya rasakan kedua kalinya adanya kontraksi, “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaahh......”. Saya orgasme lagi untuk yang kedua kalinya. Sensasi yang sangat menyenangakan bagi saya.

Rudi belum juga merasa puas dengan orgasme saya tadi, setelah ia membersihkan vagina saya. Kini bisa saya rasakan lidah Rudi menerobos dan menyerbu klitoris saya, nafas saya makin memburu dan juga dari bibir saya terus mengalir irama desahan kenikmtan yang nggak pernah saya bayangkan.

“oooouuuuhh..... iyaah... beeb....ooooooh.....ooooouuhh....... eeenaakk...eeeeemmm.....”

Saya sangat menikmati oral yang diberikan oleh Rudi, saya merasakan dorongan lidah Rudi yang lebih dalam ke vagina saya, sehingga membuat cairan dari dalam vagina saya terus saja keluar tanpa berhenti.

membuat Desahan yang saya keluar dari makin kencang saja. Makin lama Rudi memberikan rangsangan di dalam vagina saya, semakin membuat saya menggeliat dan juga mengerang semakin kuat saja. Saya rasakan lagi vagina saya sudah berkontraksi kembali dan saya pun orgasme lagi.

Pacar Yang Masih Perawan


Setelah orgasme saya berhenti, Rudi dengan wajahnya yang sudah basah dan juga dengan penuh gairah menindih badan saya yang udah telanjang itu. Lalu Rudi mengelum bibir dan juga lidah saya, tangan kiri saya kemudian menarik handuk yang masih menutupi bagian bawahnya Rudi. Membuat penisnya menusuk perut saya, membuat saya semakin bergairah saja. Ciuman kami semakin liar saja, mulut kami terbuka sangat lebar. Bibir kami saling beradu, Rudi dengan lincahnya menelusuri bagian luar dari mulut saya dan dagu saya. Saya pun membalas kelincahannya itu dengan Lidah saya membasahi mulutnya dan juga dagunya.

Setiap kali lidah Rudi menyapu permukaan kulit saya, saya rasakan api dari hasrat birahi saya makin liar. Lidah kami akhirnya saling bertemu, saya semakin bertambah semangat dan juga terus mendesah kenikmatan.

Tangan rudi menelusuri seluruh bagian dari punggung saya, Rudi mengelus kepala saya dan tangan kanannya meremas-remas bokong saya.

“ooooooouuuuuuhh..... beb....”
Rudi tiba-tiba saja menghentikan cumbuannya itu, “sayank... rudi mencintaimu. Rudi ingin kamu seutuhnya” dan mencium saya dengan lembut yang udah basah, saya udah terlalu dipenuhi dengan gairah karena segala tindakan yang Rudi lakukan.

Hingga rasanya membuat saya untuk bicara aja sulit, saya lingkarkan kedua lenga saya di lehernya Rudi dan saya hisap kedua bibirnya itu dalam-dalam sebagai jawaban saya. Saya ingin segera menanggalkan keperawanan saya dalam pelukan Rudi.

Rudi yang mengalihkan ciumannya keleher saya yang putih mulus, menjilatinya membuat saya makin terangsang aja. Saya rasakan penis Rudi mengusap-usap vagina saya, membuat saya semakin bergairah saja. Apa lagi dengan kedua payudara saya yang udah sangat mengeras yang dimainkan oleh Rudi .

Jilatan dari Rudi ke leher saya terus saja kebawah hingga lidahnya menyentuh ujung pentil susu saya, yang semakin membuat saya mendesah nggak karuan. “oooohh....aaahh....eemmmm...oooohh”. Sementara itu puting susu saya yang satunya lagi masih tetap ia putar-outar dengan sebelah tangannya.

Kemudian tangannya kebawah payudara saya dan terus hingga akhirnya menyentuh permukaan vagina saya, nggak lama kemudian saya rasakan penis Rudi tenggelam di dalam vagina saya dengan susah payah karena vagina saya yang sempit.

Pergi Liburan yang berujung Ngentot Di Puncak

“ooooooouuuuuh............aaaaaaaagghhhhhhh......” saya rasakan nyeri yang sangat sehingga saya menangis.
“Sakit kali ya sayank.... sabar ya..... nanti juga hilang rasa sakitnya” Rudi menenangkan saya, sambil mencium kening saya.

Setelah saya rasakan vagina saya mulai terbiasa dengan kehadiran penisnya Rudi, Rudi kemudian menggerakkan penisnya itu dengan perlahan-lahan keluar dan masuk ke dalam vagina saya. Makin lama gerakannya itu semakin cepat dan juga membuat saya mendesah luar biasa. Kembali saya hilang dalam orgasmenya yang sangat kuat dan juga panjang.

Namun terlihat Rudi yang nyaris tak dapat bertahan, makin mempercepat gerakannya aja. Saya yang baru saja orgasme merasakan vagina saya yang udah terlalu sensitif berkontraksi kembali.

“Sayankkk...... saya udah mau keluar ni, dikeluarin di mana ya?” tanya Rudi sambil terengah-engah.
“Di dalam aja ya beeb” kan saya juga tak dalam masa subur, jadi buat apa keluarin di luar pikir saya.

Nggak lama kemudian saya segera mengalami orgasme bersamaan, saya rasakan semburan ada di dalam lubang vagina saya yang memberikan kenikmatan yang tiada tara.

Rudi kemudian merebahkan dirinya di samping saya dan memeluk dengan erat tubuh saya, tubuh saya segera tenggelam dalam pelukannya Rudi. Tangan Rudi dengan lembutnya membelai rambut panjang saya, “linda sayank.... selamanya kita akan bersama ya sayang.” Dan memberikan ciuman yang sangat lembut juga sangat romantis mendarat di bibir saya.

“Iya beeb....” saya cium bibirnya dengan lembut tapi hanya sesaat saja, lalu saya rapatkan badan saya ke badannya. Saya lihat jam di dinding kamar menunjukkan pukul 00.00, mata saya pun udah mulai lelah dan kami pun tidur dengan pulas.

Pagi pun datang, sinar matahari masuk ke dalam kamar melalu jendela dan juga membangunkan saya. Sedikit terkejut melihat wajahnya Rudi karena baru pertama kali saya tidur dengan pria.

Sebelum mengantarkan saja ke kosan, kami mampir dulu ke kosan Rudi untuk bercinta lagi. Sejak dari itu, setiap akhir minggu jika tak ada kesibukan, kami pasti akan check in di hotel untuk bercinta lagi.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels